Menulis adalah sebuah kegiatan yang rutin
dilakukan oleh semua orang didunia ini. Tanpa menulis, mungkin tak akan ada
satu bukupun yang terbit, Tanpa menulis semua pengusaha tentu akan kebingungan
dalam melakukan perhitungan diakhir bulan, bahkan yang lebih ekstreme, tanpa
menulis bandar judi sekalipun akan kesusahan dalam menjalankan roda
perjudiannya.
Menulis . .
Menulis kini menjadi hal yang mungkin wajib
dilakukan oleh anak muda seiring perkembangan zaman. Munculnya situs-situs
macam Facebook, Twittter, Blog atau dahulu kita juga mengenal friendster
membuat menulis dapat dikatakan masuk dalam jajaran kebutuhan pokok manusia.
Untuk jejaring social, anak muda zaman sekarang
tentu tak akan kesulitan dalam menemukan ide-ide kreatif sebagai bahan yang akan
di update/posting di laman mereka. Namun untuk blog, tentu membutuhkan tenaga
dan pemikiran ekstra dalam menyusun ratusan atau ribuan kalimat agar menjadi
artikel yang layak untuk dibaca oleh semua penikmatnya. Kita sebagai warga negara Indonesia patut
berbangga dengan perkembangan pemuda-pemuda sekarang. Mereka mau
meluangkan waktunya untuk sekedar menulis tentang pengalamannya atau
pengetahuan yang ingin dibagikan kepada orang lain. Membuat suatu artikel tentu merupakan pekerjaan
yang sangat sulit bagi mereka yang baru berlatih. Terkadang dalam satu, dua
atau bahkan beberapa hari hanya jadi satu artikel yang terdiri dari dua
paragraf. Walau tak maksimal, tentu usaha tersebut patut diacungi jempol.
Namun,
ketika kita bangga dengan sebagian orang yang mau bekerja keras untuk menyusun
suatu tulisan. Kita patut prihatin dengan sebagian kalangan yang kini dengan
seenaknya mengcopy paste tulisan orang, tanpa mereka peduli dan menghargai si
pembuatnya. Sebagai seorang manusia yang terpelajar, tak sepantasnya budaya
Copy Paste terus dilakukan. Bayangkan jika karya kita di curi dan diakui oleh
orang lain, apakah kita akan begitu saja menerimanya? Tentu tidak!
Namun, bila memang tak ada pilihan lain selain mengcopy tulisan tersebut, ada baiknya
kita memahami tulisan itu, untuk selanjutnya mencoba menulis dengan kata-kata
kita sendiri. Langkah berikutnya, kita beri link atau sumber tulisan tersebut
dibawah tulisan kita sebagai salah satu bukti refrensi.
Lalu,
bagaimana dengan hasil tulisan kita sendiri ? Kalaupun hasilnya tak baik,
setidaknya itu lebih baik dari pada harus menjiplak tulisan orang lain.
Menghentikan
budaya Copy Paste tentu sulit untuk dilakukan dalam beberapa bulan atau bahkan
tahun. Namun, tidak ada salahnya jika kita bisa memulai dan memberi contoh bagi
orang lain agar tidak melakukan perbuatan yang memalukan tersebut.
”Kita
Tak Perlu Menunggu Orang Lain Memulai, Jika Kita Bisa Memulainya, STOP BUDAYA
COPY PASTE!!!
Kelompok 9 :
Delfika agnilasari D1610019
Nofik Lukman Hakim D1610059
Selly Wahyu D1610069
Tidak ada komentar:
Posting Komentar