Kadang kita menyadari nggak sihh, masih memiliki rasa canggung di depan ruangan berdiri sendiri di depan dan ngomong panjang lebar di hadapan audiens. Yap ... itu mungkin sudah dulu sangat saat kita semester 1, 2. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dari hati nurani kita yang sangat mendalam rasa grogi itu sendiri masih ada saat presentasi di depan kelas. Eits ... Jangan Sedih yaa, disini ada 5 Teknik membuang grogi saat presentasi . .
Memang nggak bisa dipungkiri, perasaan grogi atau “nervous”
kadang kala mengganggu, disaat ingin melakukan presentasi. Perasaan grogi
muncul karena merasa apa yang akan kita presentasikan belum sesuai dengan
harapan.
Ada pakar yang mengatakan bahwa perasaan grogi ini muncul
karena melemahnya rasa percaya diri pada seseorang. Namun, seorang yang sangat
berkuasa pun, misal presiden direktur yang berbicara pada bawahannya, masih
juga terjangkit grogi. Ada juga anjuran agar anda mempersiapkan diri
sebaik-baiknya sebelum menyajikan presentasi, namun toh perasaan grogi itu
tetap muncul. Ini berarti grogi atau nervous bukanlah hal yang bisa dihindari
begitu saja. Malahan bila perlu ditangani agar memberi nilai tambah dalam
presentasi anda. Baiklah, kini sedang menunggu giliran untuk menyampaikan
presentasi. Dan telah mempersiapkan segalanya. Namun, tetap saja grogi,
nervous, gugup dan lain sebagainya. Berikut adalah teknik untuk menangani rasa
grogi itu.
1.
Genggam Sebuah Benda di Tangan Kita
Apa yang kita rasakan saat grogi? Dada berdebar-debar,
keringat dingin mengucur, bibir bergetar, dan darah seolah mengalir lebih
cepat. Pahami bahwa semua itu adalah sebuah dorongan energi yang meluap dari
dalam diri kita sendiri. Salurkan rasa grogi itu, carilah benda yang bisa kita
genggam, bisa spidol, penghapus. Benda-benda yang ada disekitar tempat
presentasi. Karena dengan menggenggam benda, maka energi grogi akan berpindah
ke benda itu.
2. Sandarkan Tangan ke Meja
Jika kita tidak ada benda, maka carilah meja atau
permukaan yang bisa untuk menyandarkan tangan anda. Perhatikan, meja yang
menyentuh ke lantai. Mengapa harus ke lantai? agar kita bisa memusatkan rasa grogi
kita ke meja dan perlahan turun ke kaki meja dan menyatu ke lantai. Maka grogi
akan berkurang. Selain meja, bisa ke dinding, sentuhkan telapak tangan ke
permukaan dinding. Dengan bersikap seperti ini, tentunya membuat kita juga bisa
bergerak, bukan monoton saja. Dan ini menambah perhatian dari audiens.
3. Berpindahlah Ke Posisi Berdiri
Hindari posisi berdiri kita terpaku di tempat pertama kita
berdiri. Karena ketika kita berada dalam posisi diam selama 15menit, maka
membuat audiens bosan dan mengalihkan perhatiannya dari presentasi. Cobalah
untuk bergerak ke kiri dan kekanan, setiap berhenti berbicara. Dengan
pergerakan tubuh, maka audiens juga akan mengikuti gerakan tubuh kita dan
menghilangkan kebosanan serta menaikkan perhatian mereka pada presentasi kita.
4. Tatap Mata Audiens
Jika ingin audiens perhatian dan peduli dengan kita, maka
tatap mata mereka, kunci matanya dan gerakkan dengan tubuh kita. Biarkan mata
itu bergerak kemanapun mengikuti gerakan tubuh kita, jika berhasil
mengkunci mata audiens maka, presentasi berhasil dan perhatian audiens juga
meningkat. Tentunya anda mampu
megikutinya sehingga grogi pun hilang.
5. Maksimalkan 3 Menit Sebelum Presentasi
Luangkan waktu 3 menit sebelum memulai presentasi. Tutup
mata, dan bayangkan ruangan didalam saat presetasi, perhatikan saja bayangan
itu. Kemudian stop gambaran itu, dan ubah menjadi gambar pikiran yang positif,
dimana kita mampu melakukan presentasi dengan sempurna. Lalu pergunakan teknik
smart breathing, yaitu tarik napas…..(5hitungan), tahan napas……(5hitungan),
lepas napas……(5hitungan), dengan bernapas yang benar itu membuat rasa berdebar
hilang dari diri kita.
Yang terpenting, materi sudah siap dan kita kuasai.
Berlatihlah presentasi sendiri di kamar tanpa menggunakan slide. Jadikan slide
hanya sebagai alat bantu, bukan sarana utama. Jika sudah mampu menyampaikan
materi presentasi dengan bahasa sendiri tanpa mengikuti slide, maka kita sudah
siap untuk tampil di audiens.
Coba saja kalau masih ragu dan masih
bertanya – tanya MASAAA SIHH ??,,,
Ada
pepatah mengatakan,
DIAM ITU
EMAS,
tapi menurut
saya..
DIAM ITU
EMAS tetapi BERBICARA ITU BERLIAN. Dengan
berani
berbicara maka, diri anda jauh lebih berharga.
Salam Fokus Luar Biasa
Adella Ghana D1610003
Destia Widya D1610021
Inggit Adab D1610043
Yonanilasari D1610081
Tidak ada komentar:
Posting Komentar