Senin, 05 November 2012

5 Teknik Membuang Grogi Saat Presentasi

 

Kadang kita menyadari nggak sihh, masih memiliki rasa canggung di depan ruangan berdiri sendiri di depan dan ngomong panjang lebar di hadapan audiens. Yap ... itu mungkin sudah dulu sangat saat kita semester 1, 2. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dari hati nurani kita yang sangat mendalam rasa grogi itu sendiri masih ada saat presentasi di depan kelas. Eits ... Jangan Sedih yaa, disini ada 5 Teknik membuang grogi saat presentasi . .

Memang nggak bisa dipungkiri, perasaan grogi atau “nervous” kadang kala mengganggu, disaat ingin melakukan presentasi. Perasaan grogi muncul karena merasa apa yang akan kita presentasikan belum sesuai dengan harapan.
Ada pakar yang mengatakan bahwa perasaan grogi ini muncul karena melemahnya rasa percaya diri pada seseorang. Namun, seorang yang sangat berkuasa pun, misal presiden direktur yang berbicara pada bawahannya, masih juga terjangkit grogi. Ada juga anjuran agar anda mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menyajikan presentasi, namun toh perasaan grogi itu tetap muncul. Ini berarti grogi atau nervous bukanlah hal yang bisa dihindari begitu saja. Malahan bila perlu ditangani agar memberi nilai tambah dalam presentasi anda. Baiklah, kini sedang menunggu giliran untuk menyampaikan presentasi. Dan telah mempersiapkan segalanya. Namun, tetap saja grogi, nervous, gugup dan lain sebagainya. Berikut adalah teknik untuk menangani rasa grogi itu.

1.    Genggam Sebuah Benda di Tangan Kita
Apa yang kita rasakan saat grogi? Dada berdebar-debar, keringat dingin mengucur, bibir bergetar, dan darah seolah mengalir lebih cepat. Pahami bahwa semua itu adalah sebuah dorongan energi yang meluap dari dalam diri kita sendiri. Salurkan rasa grogi itu, carilah benda yang bisa kita genggam, bisa spidol, penghapus. Benda-benda yang ada disekitar tempat presentasi. Karena dengan menggenggam benda, maka energi grogi akan berpindah ke benda itu.
2. Sandarkan Tangan ke Meja
Jika kita tidak ada benda, maka carilah meja atau permukaan yang bisa untuk menyandarkan tangan anda. Perhatikan, meja yang menyentuh ke lantai. Mengapa harus ke lantai? agar kita bisa memusatkan rasa grogi kita ke meja dan perlahan turun ke kaki meja dan menyatu ke lantai. Maka grogi akan berkurang. Selain meja, bisa ke dinding, sentuhkan telapak tangan ke permukaan dinding. Dengan bersikap seperti ini, tentunya membuat kita juga bisa bergerak, bukan monoton saja. Dan ini menambah perhatian dari audiens.

3. Berpindahlah Ke Posisi Berdiri
Hindari posisi berdiri kita terpaku di tempat pertama kita berdiri. Karena ketika kita berada dalam posisi diam selama 15menit, maka membuat audiens bosan dan mengalihkan perhatiannya dari presentasi. Cobalah untuk bergerak ke kiri dan kekanan, setiap berhenti berbicara. Dengan pergerakan tubuh, maka audiens juga akan mengikuti gerakan tubuh kita dan menghilangkan kebosanan serta menaikkan perhatian mereka pada presentasi kita.

          4. Tatap Mata Audiens
Jika ingin audiens perhatian dan peduli dengan kita, maka tatap mata mereka, kunci matanya dan gerakkan dengan tubuh kita. Biarkan mata itu bergerak kemanapun  mengikuti gerakan tubuh kita, jika berhasil mengkunci mata audiens maka, presentasi berhasil dan perhatian audiens juga meningkat. Tentunya anda mampu megikutinya sehingga grogi pun hilang.

5. Maksimalkan 3 Menit Sebelum Presentasi
Luangkan waktu 3 menit sebelum memulai presentasi. Tutup mata, dan bayangkan ruangan didalam saat presetasi, perhatikan saja bayangan itu. Kemudian stop gambaran itu, dan ubah menjadi gambar pikiran yang positif, dimana kita mampu melakukan presentasi dengan sempurna. Lalu pergunakan teknik smart breathing, yaitu tarik napas…..(5hitungan), tahan napas……(5hitungan), lepas napas……(5hitungan), dengan bernapas yang benar itu membuat rasa berdebar hilang dari diri kita.
Yang terpenting,  materi sudah siap dan kita kuasai. Berlatihlah presentasi sendiri di kamar tanpa menggunakan slide. Jadikan slide hanya sebagai alat bantu, bukan sarana utama. Jika sudah mampu menyampaikan materi presentasi dengan bahasa sendiri tanpa mengikuti slide, maka kita sudah siap untuk tampil di audiens.
 Coba saja kalau masih ragu dan masih bertanya – tanya MASAAA SIHH ??,,,
Ada pepatah mengatakan,
DIAM ITU EMAS,
 tapi menurut saya..
DIAM ITU EMAS tetapi BERBICARA ITU BERLIAN. Dengan
berani berbicara maka, diri anda jauh lebih berharga.
Salam Fokus Luar Biasa

Kelompok 4 :

Adella Ghana D1610003

Destia Widya  D1610021
Inggit Adab    D1610043
Yonanilasari   D1610081

Tidak ada komentar:

Posting Komentar