Sabtu, 10 November 2012

Maraknya Sosial Media di Tengah Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan esensi yang dibutuhkan manusia ditengah era globlisasi ini. Sepanjang peradaban manusia mengenal pendidikan dengan metode pembelajaran yang bervariasi, sesuai struktur sosial manusianya. Jaman dahulu sistem pendidikan hanya berfungsi sebagai bekal untuk berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi.

Dengan pembelajaran sosial yang akurat dan cermat, maka akan terbentuk masyarakat yang berfitur sosiologis. Di era globalisasi ini muncul pendidikan modern di tengah era teknologi informasi dan komunikasi yang sangat canggih, misalnya penggunaan aplikasi friendster,facebook,twitter,bbm dll. Masyarakat menggunakan sosila media tersebut untuk alat berkomunikasi dengan orang lain secara meluas.

Sistem komunikasi sosial media diatas dianggap sudah canggih,efisien,cepat serta murah, selain itu sosial media juga menimbulkan sisi negatif bagi penggunanya. Kadang orang sering salah dalam menggunakan sosial media tersebut untuk hal yang tidak baik, misalnya menyebarkan foto seronoh di akun jejaring sosial. Seharusnya pengguan sosial media bisa menempatkan diri dimana dia berada, jadi kalau mau share hal-hal yang bersifat informasi atau bahkan motivasi sehingga penggunaanya bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Begitu kuatnya sistem sosial media menyihir hati kita semua, terbukti bahwa masyarakat pengguna sistem ini dari tahun ke tahun semakun bertambah. Pengguna sosial media tersebut bervariasi gender, remaja hingga orang dewasa dengan tidak memandang jenis profesi. Hal ini tentunya membawakonsekuensi, bahwa sosial media bakal menjadi sistem komunikasi dan informasi yang menembus budaya, bahasa, geografis kedaulatan negara serta peradaban sosial bumi ini.

Kita perlu mewaspadai dengan semakin berkembangnya teknologi di muka bumi ini. Sedikit banyak sistem tersebut telah mengubah perilaku mereka, betapa tidak ibaratnya sosial media  telah menjadi bagian masyarakat yang tidak lagi interaktif dan komunikatif dengan lingkungan sosial. Pengaruh ini akan mejadikan dampak negatif karena mereka hanya bersedia berinteraksi dengan komunitas yang berada dalam satu sistem.

Kita pun harus berpikir apakah pengaruh aplikasi dunia maya sangat signifikan terhadap ambruknya moralitas remaja. Seharusnya aplikasi teknologi dibuat semata-mata untuk kesejahteraan manusia agar penggunaanya tidak disalah gunakan. Untuk menyelamatkan dunia remaja dari akses negatif, maka perlu meningkatkan sistem pendidikan, yaitu sekolah maupun orang tua untuk lebih mengawasi dan memberikan pembelajaran yang peting bagi mereka. 

Kelompok 9:

Delfika Agnilasari (D1610019)
Nofik  Lukman        (D1610059)
Selly Wahyu A      (D1610069)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar