Selasa, 11 Desember 2012

Internet

Sekitar 500 ribu masyarakat Jerman masuk dalam kategori pecandu internet. Rata-rata mereka menunjukkan simtom yang sama dengan kecanduan narkoba atau alkohol. Para pecandu merasakan hidup tanpa gairah bila tidak ada internet. Akibatnya, generasi muda Jerman bisa terancam karna kondisi tersebut.

“Abad ke 21, baik di bidang kerja maupun secara pribadi, orang tidak bisa lepas dari internet”, kata Michael Bender, dokter kepala bagian psikiatri, psikosomatis dan psikoterapi di rumah sakit Rhein-Jura. 

Menurut laporan pemerintah setempat, lebih dari setengah juta warga usia 14 hingga 64 tahun mengalami kecaduan internet. Sebanyak 250 ribu pecandu internet masuk dalam usia remaja, dengan laki-laki remaja sebagai pecandu paling beresiko. Sedangkan perempuan lebih candu pada jejaring sosial dibandingkan laki-laki.

“Penderitanya menunjukkan gejala yang sama seperti pecandu minuman keras atau narkoba”, kata Michael Bender.
Mereka yang mengalami kecanduan internet kerap memutus komunikasi dengan keluarga dan teman mereka di dunia nyata. Hal pertama yang dilakukan saat setelah bangun tidur adalah hidupkan komputer dan segera online.

“Banyak yang menyadari, mereka mengabaikan aktifitas sosial dan kegiatan waktu luangnya. Tapi tidak mampu keluar dari jeratan dunia virtual. Mereka tidak bisa lagi mengendalikan konsumsinya akan internet”, kata Bender.

Di lain kesempatan, Dokter kepala di bagian psikiatri anak-anak dan remaja di rumah sakit anak-anak Hannover, Christoph Möller mengatakan, aktivitas tinggi dalam penggunaan internet tidak berarti dianggap kecanduan. 

“Yang kritis adalah, jika orang itu menderita atau memicu kerugian, jika ia tidak lagi pergi ke sekolah dan mengabaikan kontak sosial”, paparnya.
Pada 2008 telah dibuka bagian rawat jalan untuk kecanduan games pertama di Jerman, tepatnya di rumah sakit kedokteran psikomatis Universitas Mainz. Saat ini beberapa instalasi telah menerapkan hal yang sama. Para pasien kembali belajar dari awal, bagaimana bergaul secara sehat melalui internet. Mereka perlu untuk sadar kembali akan kesehatan fisik dan mencari hobbi baru.

Sementara itu, Christoph Möller menyarankan pada orang tua untuk menjauhkan komputer dari kamar tidur anak, sebab anak-anak memerlukan citra pancaindera yang luas bagi dalam perkembangan mereka. Namun tetap diakui, tidak mudah bagi orang tua untuk tampil sebagai panutan di era zaman informasi ini.
Kelompok 1:
Arindita (D1610009)
Gitaloka (D1610037)
Selvi (D1610073)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar