DEFINISI KAIDAH EMAS
·
Kaidah emas adalah suatu sikap yang
mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan kebudayaan lain agar mereka menerima
kita seperti yang kita inginkan.
·
Kaidah emas menyuruh kita memperlakukan
orang lain seperti kita ingin di perlakukan oleh mereka.
·
Kaidah emas adalah puncak ideologi yang
menghalangi perjalanan menuju perdamaian internasional
·
Secara sederhana, tidak berlaku karena
orang yang sebenarnya berbeda 1 dengan yang lain
PERMASALAHAN
• Kaidah
emas mengharuskan kita berperilaku baik. Tetapi tidak semua orang berperilaku
baik atau dapat menerima perbedaan karena pada dasarnya dalam pribadi manusia
memiliki sisi egois.
• Kaidah
emas merupakan dasar dari etnosentrisme karena keharusanya itu menjadi
pengahalang perdamaian internasional.
KAIDAH EMAS dalam aspek
KESAMAAN dan REALITAS TUNGGAL
Menyatakan bahwa semua
manusia pada pokoknya sama dan perbedaan budaya hanya fenomena lahiriah. Kaum
idialis berpendapat bahwa alam semesta termasuk manusia mempunya bentuk ideal
yang permanen. Manusia dapat menemukan tabiatnya yang sejati dengan mempresepsi
bentuk dan menyesuaikan diri dengannya.
BUDAYA CAMPURAN dan
ETNOSENTRISME
Kedua
kebudayan yang menjadi satu dan melahirkan kebudayaan yang baru. Etnosentrisme
adalah sikap dimana kita menganggap kebudayaan kita paling benar dan tidak mau
menerima kebudayaan lainnya.
SIMPATI
• Simpati
adalah suatu ketertarikan kepada orang lain yang seolah ikut merasakan perasaan
orang lain.
Contoh : jika saya memberitahukan kepada anda bahwa
bibi saya meninggal, anda bersimpati kepada saya dengan membayangkan bagaimana
anda merasa jika bibi anda meninggal dunia.
KEUNTUNGAN SIMPATI
• Mudah
: karena kita bersimpati itu hanya merasakan saja yang seolah – olah itu
terjadi pada kita.
• Dapat
dipercaya : adanya perbandingan karena adanya pengalaman yang sama
• Cermat
: Didasarkan pada fakta ( benar atau
tidaknya pengalaman itu di ceritakan kepada kita )
• Menyenangkan
: Sama – sama memiliki pengalaman yang sama.
KERUGIAN SIMPATI
• Tidak
peka terhadap perbedaan
Jika
tidak kenal dengan orang lain,dan jika kita berbeda pengalaman, kita akan sulit
berkomunikasi secara efektif
• Bersifat
menggurui
Merasa
bahwa pengalaman dan hal yang kita rasakan adalah yang paling benar daripada
pengalaman dan hal yang dirasakan oleh orang lain, sehingga orang lain dalam
menyelesaikan masalah harus sesuai dengan apa yang kita lakukan dahulu.
• Bersifat
Defensif
Bersikap
kokoh mempertahankan hal yang dialami dan yang dirasakan adalah hal yang paling
benar, tanpa menerima pengalaman orang lain.
MENGEMBANGKAN EMPATI
• Mengasumsikan
perbedaan
Apa
yang kita bayangkan dari pengalaman orang lain itu, seolah sama dengan apa yang
dirasakan orang lain itu
• Mengenali
diri
Memiliki
keyakinan individual (mempunyai pengendalian diri)
Contoh:
jadi ikut cemas ketika orang lain juga cemas.
• Menunda
diri
Perluasan
batas diri secara sementara atau menghilanglan pemisahan antara diri dengan
lingkungan. (menahan diri untuk mau medengarkan orang lain bercerita)
• Melakukan
imajinasi terbimbing.
Kita
membayangkan apa yang dialami dan dirasakan orang lain, namun harus sesuai
logika.
• Membiarkan
pengalaman empati
Kita
selalu dapat membayangkan dan merasakan perasaan-perasan dari orang lain yang
berbeda
• Meneguhkan
kembali diri
Walaupun
kita merasakan pengalaman seperti orang lain, kita lantas tidak boleh seperti
mereka dan kembali pada pribadi kita sendiri
DI SUSUN PR – A OLEH :
ELLEN YUN YOGA D1610029
MONICA SELES D1610053
M. MAULANA D.A D1610055
PUBLIC RELATIONS A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar