Senin, 24 September 2012

Mengapa Profesi PR Didominasi Wanita?





            Profesi public relations banyak dikuasai kaum wanita. Data dari Public Relations Society of America menunjukkan 85% public relations profesional di Amerika Serikat adalah wanita.


            Bukan hanya di Amerika saja, di berbagai belahan dunia pun profesi ini memang didominasi wanita. Hanya ada sedikit riset akademi dilakukan untuk mengetahui kenapa wanita banyak yang sukses menjadi PR. Pendapat dari sejumlah pakar yang bisa menjelaskan fenomena ini.

            Profesor komunikasi di Cal State Fullerton dan anggota dari Public Relations Society of America, Dennis Gaschen mengatakan, kemampuan wanita memang cocok dengan profesi PR dan dunia marketing. "Wanita menjadi PR yang bagus karena sebagai pelajar, mereka berkomunikasi, mengamati, mendengarkan dan menulis lebih baik (ketimbang pria-red)," jelas Gaschen seperti dikutip ocmetro.

            John Gladstone, seorang asisten profesor di Dodge College of Film and Media Arts, Chapman University, California menambahkan dibanding pria, wanita melakukan pendekatan berbeda pada klien baru. Pria yang juga CEO Gladstone International, sebuah perusahaan PR itu mengatakan hal tersebut sesuai dengan pengamatannya selama bertahun-tahun.

            "Pria biasanya lebih berorientasi pada penjualan dan layout. Aku tahu solusinya dan kita bisa melakukannya," ujar Gladstone menirukan ucapan para pria. "Sementara wanita lebih ke hal-hal seperti 'Menyenangkan sekali bertemu Anda dan bagaimana saya bisa membantu Anda? Apa yang Anda butuhkan," tuturnya menjelaskan.

            Gladstone menjelaskan lagi, wanita lebih sukses sebagai PR karena pada dasarnya kaum hawa adalah pembicara dan pendengar yang baik. "Mereka juga punya sesuatu yang sangat penting: empati," jelasnya.


            Tak hanya itu saja, Gladstone melihat wanita juga lebih pandai dalam menjaga dan memelihara hubungan baik dengan klien, baik dari sisi profesional maupun kehidupan pribadi. Di dunia PR dan marketing, hal itulah yang penting.

            "Isu besarnya bukan bagaimana mendapatkan klien baru, tapi justru bagaimana tetap menjaga klien tersebut. Semakin betah klien, akan semakin menguntungkan," urai Gladstone.

            Linda Landers, pendiri dari Girlpower Marketing di Newport Beach menguatkan pendapat Gladstone tersebut. Ia mengatakan wanita bisa sukses menjadi seorang PR bukan hanya karena seluruh kemampuan yang sudah dipaparkan di atas. Menurut Landers, salah satu hal yang juga menunjang keahlian wanita adalah keinginan mereka untuk selalu bertukarpikiran dengan orang lain.

            "Pria suka yang singkat, cepat. Mereka tahu apa yang mereka inginkan. Sedangkan wanita suka berbicara dengan orang lain, meminta pendapat, berbagi ide dengan orang lain," tuturnya.

            Landers menambahkan dunia PR juga lebih menguntungkan untuk wanita dari sisi karir karena menawarkan keseimbangan dan fleksiblitas. Pekerjaan tersebut bisa membuat wanita bekerja dari rumah dan punya waktu untuk mengurus anak.

            Nah temen-temen berarti bener ya kalau di kelas kita lebih banyak mahasiswi nya daripada mahasiswa nya. Hehehe… Bisa dihitung dengan jari lah, berapa laki-laki yang ada di kelas kita.
            Buat yang laki-laki kalian semua harus tetep semangat. Siapa tau salah satu diantara kalian bisa jadi seorang PR professional. Dan nanti nya dapat mematahkan anggapan yang ada selama ini.

Cheers!

Kelompok 1:

Arindita (D1610009)
Gitaloka (D1610037)
Selvi (D1610073)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar